Wisata Alam Arung Jeram Di Cicatih

Berwisata tidak hanya sebatas berkunjung ke pantai. Atau mengunjungi tempat-tempat indah dengan pemandangan yang unik dan eksotis. Membelah derasnya arus sungai  dengan perahu karet sambil menguji nyali dan stamina, juga bisa menjadi pilihan wisata akhir pekan yang menyenangkan.  

Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat memiliki dua sungai galak yang layak untuk dijadikan tempat uji nyali, yaitu Sungai Citarik dan Sungai Cicatih. Kedua sungai yang memiliki karakteristik arus deras dan bergelombang dengan batu-batu terjal ini, memang cukup populer di kalangan penggila olah raga arus deras. 

Berniat mengulangi sensasi berarung jeram, awal Januari 2012 sayapun memanfaatkan liburan akhir peran untuk meluncur ke Sungai Cicatih, di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Provider wisata Riam Jeram menjadi partner saya menyusuri sungai Cicatih, yang kala itu usai dirundung hujan.

Untuk mencapai starting point, peserta diangkut menggunakan mikrolet melewati  jalan mendaki dan berbatu, menuju jembatan gantung Leuwilalai di Desa Bojongkerta. Perjalanan masih berlanjut dengan menyusuri sisi sungai yang lagi-lagi dipenuhi bebatuan menuju DAM Pusat Listrik Tenaga Air Ubrug. Di sinilahpetualangan menaklukan arus liar selama tiga jam akan dimulai.

Sebelum turun ke sungai, peserta lebih dahulu dibekali helm, safety vest atau rompi keselamatan, dan sebuah dayung. Dibimbing seorang skipper (instruktur), lima hingga enam peserta yang mengisi satu perahu siap meluncur bersama derasnya arus sungai. Bagi Anda yang tidak bisa berenang, tidak perlu khawatir karena safety vest dan skipper akan sangat membantu selama pengarungan.

Menjelajahi sungai Cicatih akan melewati lebih dari 20 jeram atau riam, yang memiliki enam jeram populer. Jeram Slalom adalah jeram pertama yang harus ditaklukan. Teriakan skipper yang menahkodai perahupun membahana, berpadu dengan debur air yang memecah batu-batu kali. “Kanan maju, kiri mundur...,” teriakskipper bernama Deni memberi aba-aba untuk memulai pengarungan.

Jeram Slalom terlewati dengan baik. Saatnya menghadapi Jeram Ngehe yang berkarekteristik lebih garang dibandingkan Slalom. Untuk menjaga keseimbangan perahu yang mulai disentil keras oleh jeram Ngehe, Deni kembali berteriak “Pindah ke kiri..”. Dengan sigap peserta yang berada di sebelah kanan berpindah ke sebelah kiri perahu.

Kini saatnya, menaklukkan riam ketiga, bernama Serius. Apakah kesenangan dan teriakan berhenti sampai di situ? Tentu saja tidak. Karena jeram Jontor dan jeram Zig-zag sudah menghadang di depan mata. Memasuki jeram Jontor dibutuhkan kerja sama tim yang solid sekaligus konsentrasi dalam mendengarkan aba-aba skipper.Pasalnya, jeram Jontor memiliki arus yang lebih deras dan berputar, dengan bebatuan besar yang siap menghantam setiap perahu yang melewatinya.
Meskipun perahu tidak terbalik, setidaknya jeram Jontor memenuhi perahu kami dengan air kecoklatannya. Melewati jeram Jontor dan Zig zag, kondisi air mulai tenang. Sayapun memanfaatkannya dengan menikmati pemandangan di sisi sungai yang memiliki tebing-tebing raksasa berwana coklat tanah yang diselimuti lumut dan pepohonan kecil.

Menjelang akhir ekspedisi, jeram Harga Diri menyempurnakan petualangan arung sungai yang saya lakukan. Di jeram pamungkas ini, setiap peserta berteriak keras sambil mengacungkan dayung, sebagai ekspresi puas karena berhasil menaklukan galaknya  Sungai Cicatih. Kemeriahan arung jerampun bertambah dengan tepuk tangan dan sorakan warga yang menonton atraksi kami.

Ingin merasakan sensasi yang sama seperti saya? Maka berkunjunglah ke Sukabumi, Jawa Barat. Tidak hanya Cicatih, Sungai Citarik di Sukabumi, Jawa Baratpun bisa Anda jejali. Sungai yang terletak di Taman Nasional Gunung Halimun itu menawarkan sensasi berarung jeram dengan arus liar yang menantang. Tidak hanya itu, Citarik juga akan memanjakan mata Anda dengan panorama alam nan asri, serta udara yang sejuk. n

Source : From  http://syiwahoney.blogspot.com/ (By : Siska Maria Evelin)


Tidak ada komentar: